Wednesday, October 22, 2008

ISU NEGARA ISLAM. Secawan Starbuck Senilai Secawan Darah Palestina dan Lebanon


COME, Riyadh - Ini bunyi sebuah aksi BOIKOT produk Amerika dan Israel oleh warga Saudi di sebuah kafe terkenal dan tersebar di kota-kota negara kerajaan ini. Kafe Starbuck memang memberikan dananya langsung kepada Israel yang hingga kini. meneruskan aksi brutalnya membunuh rakyat Palestina dan Lebanon. Para aktivis boikot meletakkan kafe ini di level pertama dari perusahaan, produk, dan restoran yang diboikot. Islamonline menegaskan, aksi anti-perusahaan kafe kelas internasional Strarbuck ini mula membuak-buak sejak dipopularkan oleh sebuah artikel pemimpin pelaksana perusahaan, Howard Schultz di laman Zayubidia yang sangat ambil tahu dengan kepentingan Israel dan dirinya menegaskan, perusahaanya memberikan sumbangan setengah keuntungannya untuk negara Israel sejak negara zionis melakukan kekejaman ke Lebanon.


Dalam artikelnya, Schultz berterima kasih kepada “pelanggan yang rela” memberikan satu cangkir kopi yang mereka beli dari perusahaannya untuk mendukung dan menjaga keselamatan Israel dari serangan ‘teroris’. Ia juga mengingatkan kepada semua warga Yahudi untuk melindungi Israel.


Sejak dipopularkan artikel inilah warga Saudi mula menyebarkan maklumat ini melalui sms yang menyeru supaya melakukan boikot keatas kafe Strabuck. Salah satu berbunyi SMS ini adalah “hati-hati… anda mendukung Yahudi dengan secawan kopi… boikot Starbuck.” Dalam internet juga tersebar poster yang berbunyi “pemimpin perusahaan Starbuck menyumbang setengah keuntungannya untuk pemerintah Israel sejak perangnya atas Lebanon… saya bersaksi kepada Allah dan malaikatnya bahawa saya memboikot Starbuck”.


Aksi boikot semakin mendapatkan liputan meluas dan dukungan luas ketika Dr. Abdul Wahhab bin Said Al Qahthani, timbalan dekan fakulti Manajemen Strategis dan Pemasaran Universiti Malik Fahd bahwa Schultz, pemimpin perusahaan Starbuck adalah zionis di kedudukan pertama dan pendukung kental politik Israel.


Menurut Qahthani membeli produk Starbuck sama bahayanya dengan penghinaan harian di Denmark terhadap Rasulullah. Sebab mereka mengambil harta kita dari negara-negara Arab dan Islam untuk melakukan perang terhadap Palestina, membunuh anak-anak, wanita dan pejuang kemerdekaan. Menyumbang harta untuk mereka sama sahaja dengan mengina Islam dan umat Islam, tegas Qahthani.


Schultz sendiri, tegas Qahthani, pada tahun 1998 dalam perayaan ulang tahunnya ke 50 mendapatkan pernghargaan dari Israel kerana telah menyumbangkan dananya kepada Israel dan memperbaiki semangat Israel serta memburukkan semangat anak-anak Intifadlah Palestina yang disebut Schultz sebagai teroris dan anti Semit.


Perang ekonomi
Kerananya, pakar Saudi ini mengajak untuk menggalakkan boikot terhadap kafe-kafe Amerika. Ia mengatakan, budaya perang ekonomi harus diterapkan oleh umat Islam dengan memboikot perusahaan pendukung Israel. Kerana umat Islam tidak memiliki kekuatan militan untuk membela hak-hak mereka.


Menari di atas mayat saudara sendiri
Qahthani mengecam sikap umat Islam yang tidak mahu melakukan aksi boikot “bagaimana kita menikmati minum kopi Starbuck dan kita sadar kalau harta kita disumbangkan untuk mendukung Israel agar semakin ganas membunuhi umat Islam”.


Jihad dengan harta
Para pendukung aksi boikot ini baik di ruang internet atau lewat telefon bimbit banyak memandang bahawa langkah ini merupakan jihad dengan harta.
Perusahaan kafe Starbuck kebelakangan ini mengumumkan laba pada kwartal kedua tahun 2006 ini mencapai 1,9 milyar USD. Dan kini ia sedang merencanakan membuka kafe 1800 baru di seluruh dunia hingga akhir tahun ini. Di Arab Saudi saja Caffe Shoop milik Starbuck bereset 15 milion Riyal setiap tahun.


Rakyat Saudi dukung boikot
Meskipun secara rasmi Saudi mengkritik langkah Hizbullah, namun kempennya produk Israel dan Amerika ditanggapi rakyat dengan sinis. Hal itu dapat dilihat melalui tellefon bimbit atau internet.


Hingga hari ke 29 invasi ke Lebanon, Israel sudah membunuh 1090 orang majoriti kaum sipil, 30% anak, dan 3570 orang cedera serta lebih 1 juta orang trauma. Kerugiaan fizikal kira-kira bernilai milion USD menurut laporan rasmi pemerintah Lebanon. (infopalestina)

No comments: